hyyy alll aq mau bwt humoran yaitu judulnya MUHI GOKIL
Berhubung aku sekolah di Muhi yg bersekolah di jakarta, jadi mungkin tokoh kebanyakan anak muhi, 7a1 dan 7a2 dan 8a1 bakal kayak MAIN CHARACTER. Beberapa pemain yang menonjol, yaitu:
-Dipta, sebagai sahabat Putut.
-Genindia, Desthi, dan Ifah, sebagai 3 cewek centil yang suka ngejer Putut.
-Romy, sebagai anak terpintar di kelas, yang selalu mendapat rank 1.
-Pribadi, sebagai orang yang hobi ngelawak di kelas.
-Fano, sebagai orang yang selalu sok tampan.
-Igo, sebagai rival Putut di klub basket.
-Mba Nazla, sebagai kakak yang cinta separuh hati sama Putut.
-Mba Fitri, sebagai kakak yang penyayang baik hati dan selalu perhatian kpd Putut
-Bagus, sebagai anak paling jail di kelas.
-Amel, sebagai anak yang suka dan cinta mati sama Pribadi
Yah, siapa lagi, nanti aku tambahin aja satu-satu.
PART 1
Ni cuma cerita fiksi. Mohon jgn marah klo namanya tak masukin ke dlm cerita ini. ^^ termasuk tmn2 ku yg ada di kls 7a1.
Seorang anak lelaki sedang tertidur pulas. Pas lagi enak-enak tidur, ada cewe berkacamata yang masuk ke dalam kamar. Cewe itu membawa air seember lalu di siramkannya kpd si cowok yg sedang tidur pulas
"Byurrrr...."
“Yah.... basah dehh.....”
“Selamat pagi...adikku...”
“Mba Nazla, ngapain, si basah tw ??”
“Udah jam stengah 6! Bangun, bangun!”
“Oh iya..hari ini hari pertama SMP...”
“Karena hari pertama, jadi mendingan kamu datengnya pagian, lagian sekolahnya agak jauh! Ayo, cepetan!”
Mungkin dari cara dia memanggil kakaknya, kalian tau siapa dia. Benar, Putut(lha kapan jawabnya?!).
“Pututttttttt!!! Cepetan! dah telat nih!!”
“Mba Nazla kebiasaan, ga sabaran deh... uhuuhhh nyebai bgt sihhh”
“Hah, kamu aja yang suka ngga ngeliat waktu!!”
“Iya, iya...ayo, deh berangkat!!”
>>>SAMPAI DI SEKOLAH<<<
“Tut, Mba tinggal ya.”
“Iya.”
“Bener yah, ngga minta bantuin?”
“Ngga usah, mba. Emang Putut anak 1 SD?”
“Yaudah, nanti jangan lupa tunggun Mba bentar. Mba pulang jam 12 oke?”
“Iya, iya...”
“Dadah Putut!!”
Putut langsung berjalan ke tmpt informasi mumpung di sana msh sepi ia berusaha mencari namanya.
“Kelas 7a1. oke, mana ya?”
Putut langsung mencari kelas 7a1, setelah ketemu, dia langsung masuk. Ternyata kelas itu masih sepi . Ada beberapa kursi yang masih kosong, lebih banyak di depan dan belakang. Putut memilih kursi kosong di depan meja guru, sebelah anak lelaki yang lagi nyanyi-nyanyi pelan.
“Ada orang ga di sini?”
“Ngga.”
“Aku duduk sini boleh?”
“Boleh aja.”
Putut langsung duduk di situ diam tanpa kata.
"Jenengmu sopo to?”
Putut menoleh, anak di sebelahnya bertanya.
“Gue Putut. Lu siapa?”
“Gue Dipta.”
“Salam kenal, ya Dip.”
“Iyoy..”
Mereka terdiam tanpa sepepatah kata pun yg kluar dri mulut mereka. Dipta terus-menerus melihat wajah Putut. Putut yang kemudian menyadarinya, mulai curiga.
“Kenapa lu Dip, ngeliatin gue kayak gitu?”
“Hehehe, kagum sama wajah lo Tut.”
“Heh? Kenapa muka gue?”
“Muke lo jdi idaman para cewek, Tut. Kwkwkwkw...”
Putut meraba-raba wajahnya. Biasa aja, kali, pikirnya.
Tiba-tiba seorang Bapak yg berambut botak masuk kls.
“Pagi, anak-anak.”
“Pagi Pakkkkkk...”
“Anak-anak, Bapak mengucapkan ucapkan selamat, karena berhasil masuk SMP Muhi ini. Bpk harap kalian menikmati masa-masa Fortasi kalian.”
“Amiiiinnn”
“Sekolah swasta ini punya 7 kelas tiap angkatan. Tapi, 1 kelas hanya ada 16 siswa. Daripada pelajaran, kita mulai saja dari pengenalan diri, bagaimana?”
Anak-anak maju satu-persatu mengenalkan diri dan nama panggilan mereka. Ini data yang didapat:
“Pribadi Nur Angga, bisa di panggil Pribadi/ Simbah”
“Androiego Mardihotla, bisa di panggil Igo.”
“R. Puthut Hanggoro Wibowo Nur Aji,bisa di panggil Putut.”
“Deshti Diah Intani, bisa di panggil Desthi.”
“Alissa Balqis Taqwima, bisa di panggil Lyla/ Lissa.”
“RR Genindia ,bisa di panggil Geni.”
“Romi Jefri Prananta,bisa di panggil Romi.”
“Lathifah Alfi ,bisa di panggil Ifah.”
“Faris Naufal Ali,bisa di panggil Faris.”
“Muhammad Alfano ,bisa di panggil Vano.”
“Dipta Adityantoro, bisa di panggil Adit.”
“Riza Amelia,bisa di panggil Amel.”
“Amanda Syafira,bisa di panggil Fira.”
“Imadudin Diah Ul-fath, bisa di panggil Imadudin.”
"Bobby Arianto, bisa di panggil Bobby"
"Bagus Surya Aji, bisa di panggil Bagus"
ihhh... waw aq banyak ga tw nama pnjg mereka sumpah suerrr ke sambar gajah hehehe ^^
Pa Guru kemudian memberi mereka waktu bebas di dalam kelas. Terserah, mau berkenalan dengan teman yang lain, atau membaca buku, atau diam saja, atau misoh. Diam saja adalah yang dipilih Putut.
“Huft...”
Desahnya. Dia tak tertarik dengan siapapun di kelas untuk berkenalan.
“Oi, Tut! Kalo diem aja, ga bakalan dapet temen, lho!”
“Haa...iya, iya aku tau Dip...aku cuma ngga tertarik aja. Caraku dapet temen beda aja sama kamu.”
Dipta terdiam. Akhirnya dia mencari orang lain di kelas itu untuk diajak berkenalan.
KRIIIIINNNGGG!!! KRIIIIIINGGGG!!
“Nah, waktunya istirahat, silakan anak-anak...”
Anak-anak berlarian ke luar kelas. Kecuali Putut yang berjalan santai keluar kelas. Saat baru melewati koridor kelas beberapa meter, Dipta merangkul lehernya.
“Tut! Jangan sendirian aja ntar ada setannya lho!”
Putut hanya tersenyum.
“Tut, kmu tuhh... sebenarnya asli mna sihh... kq mkanya kyk org surabaya?" tny dipta "ah... nggak tuhh" ucap putut "jdi... kmu asli mna dunkk?'' tny dipta " ooo... aq sbrny asli Malang" ucap putut "ooooo" gumam Dipta
Putut hanya tertawa kecil lagi. Mereka sama skali ga tw , 3 cewek centil sedang mengikuti Putut. Desth, Ifah, dan Genindia.
“Dipta, kita mo kemana si ni sebenernya?”
“Ngga tau juga ni Tut. Ke kantin aja, yuk.”
Putut mengangguk. Mereka melenggang santai ke kantin. Dipta beli mie 2.000, dan Putut cuma beli minum. Desthi, Genindia dan Ifa masih mengikuti. Dipta dan Putut akhirnya kembali ke kelas.
“Dip, ko gue merinding, ya?”
“Merinding? Kenapa Tut?”
“Ngga tau...”
nama ku yg bener bobby aryanto bkn bobby arianto
BalasHapus@bobby : ALAH GA USAH PROTES LU!!!!!!
BalasHapus